Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

terapi karsinoma kolon

Terapi bedah berdasarkan stadiumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut: 11 1. Stadium 0 : a. Eksisi lokal atau polypectomy simple dengan pembersihan hingga ke garis tepi. b. Reseksi lokal pada lesi yang luas yang tidak dapat dilakukan dengan eksisi lokal. 2. StadiumI :                 Pembedahan dengan reseksi luas serta anastomosis 3. StadiumII : a)       Pembedahan reseksi luas serta anastomosis b)       Pembedahan lanjutan. 4. StadiumIII :                        Pembedahan reseksi luas serta anastomosis, terutama pada pasien yang bukan kandidat dari clinical trials, post operasi kemoterapi dengan fluouracil (5-FU)/leucovorin selama 6 bulan. 5. StadiumIV : 1.       Bedah reseksi/anastomosis atau pembuatan jalan pintas pada obstruksi atau perdarahan pada lesi primer pada kasus tertentu. 2.       Bedah reseksi pada metastase yang masih terisolasi (hati, paru, ovarium) 3.       Kemoterapi 4.       Evaluasi obat baru pada pemeriksaan klinik dan terapi biolo

terapi ulkus kornea

Tujuan pengobatan ulkus kornea secara umum adalah untuk mencegah berkembangnya bakteri dan mengurangi reaksi radang. 5 1.      Benda asing dan bahan yang merangsang harus lekas dihilangkan. Erosi kornea yang sekecil apapu harus diperhatikan dan diobati sebaik-baiknya. 2.      Pemberian sikloplegika Sikloplegika yang sering digunakan adalah sulfas atropin karena bekerjannya lama 1-2 minggu. Efek kerja atropin adalah sebagai berikut : -          Sedatif, menghilangkan rasa sakit -          Dekongestif, menurunkan tanda radang -          Menyebabkan paralise m.siliaris dan m.konstriktor pupil. Dengan lumpuhnya m.siliaris mata tidak mempunyai daya akomodasi sehingga mata dalam keadaan istirahat.Dengan lumpuhnya m.konstriktor pupil, terjadi midriasis, sehingga sinekia posterior yang telah terjadi dapat dilepaskan dan dicegah pembentukan sinekia posterior yang baru. 3.      Antibiotik Antibiotik yang sesuai dengan kuman penyebabnya atau yang berspektrum luas dapat diberikan

patofisiologi dan etiologi ulkus kornea

Kornea merupakan bagian anterior dari mata, yang harus dilalui cahaya, dalam perjalanan pembentukan bayangan di retina, karena jernih, sebab susunan sel dan seratnya tertentu dan tidak ada pembuluh darah. Biasan cahaya terutama terjadi di permukaan anterior dari kornea. Perubahan dalam bentuk dan kejernihan kornea, segera mengganggu pembentukan bayangan yang baik di retina. Oleh karenanya kelainan sekecil apapun di kornea, dapat menimbulkan gangguan penglihatan yang hebat terutama bila letaknya di daerah pupil. 5 Karena kornea avaskuler, maka pertahanan pada waktu peradangan tidak segera datang, seperti pada jaringan lain yang mengandung banyak vaskularisasi. Maka badan kornea, wandering cell dan sel-sel lain yang terdapat dalam stroma kornea, segera bekerja sebagai makrofag, baru kemudian disusul dengan dilatasi pembuluh darah yang terdapat dilimbus dan tampak sebagai injeksi perikornea. Sesudahnya baru terjadi infiltrasi dari sel-sel mononuclear, sel plasma, leukosit polimorfonuk

ulkus kornea

Pembentukan parut akibat ulserasi kornea adalah penyebab utama kebutaan dan ganguan penglihatan di seluruh dunia. Kebanyakan gangguan penglihatan ini dapat dicegah, namun hanya bila diagnosis penyebabnya ditetapkan secara dini dan diobati secara memadai. 1 Ulkus kornea adalah keadaan patologik kornea yang ditandai oleh adanya infiltrat supuratif disertai defek kornea bergaung, diskontinuitas jaringan kornea dapat terjadi dari epitel sampai stroma. Ulkus kornea yang luas memerlukan penanganan yang tepat dan cepat untuk mencegah  perluasan ulkus dan timbulnya komplikasi berupa descematokel, perforasi, endoftalmitis, bahkan kebutaan. Ulkus kornea yang sembuh akan menimbulkan kekeruhan kornea dan merupakan penyebab kebutaan nomor dua di Indonesia. 2             Ulkus kornea termasuk kasus kegawat daruratan pada penyakit mata. Dimana mata terancam akan kehilangan fungsi penglihatan atau terjadi kebutaan bila tidak dilakukan tindakan ataupun pengobatan secepatnya. Hal ini dapat diakiba

terapi katarak kongenital

Penanganan katarak kongenital tergantung pada tipe unilateral atau bilateral, adanya kelainan mata lain, dan saat terjadinya katarak. Katarak kongenital prognosisnya kurang memuaskan bergantung pada bentuk katarak dan mungkin sekali pada mata tersebut telah terjadi ambliopia. Bila terdapat nistagmus, maka keadaam ini menunjukkan hal yang buruk pada katarak kongenital. 5,6 Pengobatan katarak kongenital bergantung pada: 5,6 1. Katarak total bilateral, dimana sebaiknya dilakukan pembedahan secepatnya segera setelah katarak terlihat. 2. Kattarak total unilateral, yang biasanya diakibatkan trauma, dilakukan pembedahan 6 bulan setelah terlihat atau segera sebelum terjadinya strabismus, bila terlalu muda akan mudah terjadi ambliopia bila tidak dilakukan dengan segera. Perawatan untitk ambliopia sebaiknya dilalculcan sebaik-baiknya. 3. Katarak total unilateral, memptmyai prognosis yang buruk, karena mudah sekali terjadinya ambliopia, karena itu sebaiknya dialakukan pembedahan secepat

katarak kongenital

Katarak adalah perubahan lensa mata yang tadinya jernih dan tembus cahaya menjadi keruh dan tak tembus cahaya sehingga cahaya sulit mencapai retina dan akan menghasilkan bayangan yang kabur pada retina sehingga penderita tidak dapat melihat dengan jelas. 1   Katarak kongenital adalah kekeruhan pada lensa mata yang ditemukan pada bayi baru lahir. Katarak kongenital mungkin bisa disebabkan oleh : galaktosemia, sindroma kondrodisplasia, rubella kongenital, sindroma down (trisomi 21), trisomi 13, sindroma displasia ektodermal, sindroma marinesco-sjögren, dan lain-lain. 1 Lensa yang keruh dapat terlihat tanpa bantuan alat khusus dan tampak sebagai warna keputihan pada pupil yang seharusnya berwarna hitam. Bayi gagal menunjukkan kesadaran visual terhadap lingkungan di sekitarnya dan kadang terdapat nistagmus (gerakan mata yang cepat dan tidak biasa. 2   Katarak kongenital adalah katarak yang mulai terjadi sebelum atau segera setelah kelahiran dan bayi yang berusia kurang dari satu ta

See You Again - Wiz Khalifa (Cello/Piano Cover) ft. Charlie Puth - Brook...

Gambar

mioma uterus

Gambar
Mioma uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat pada organa genitalia feminina. Mioma uteri juga dikenal dengan istilah fibromioma, leiomioma, myoma, tumor otot rahim atautumor fibroid. 3,4 2. Epidemiologi Mioma uteri lebih sering didapati pada wanita kelompok usia reproduksi sebesar 20 – 50%. Jarang sekali ditemukan pada wanita berumur 20 tahun,paling banyak (kurang lebih 25%) pada usia 35-45 tahun dan setelah manopause mioma jadi lisut, hanya 10% yang masih dapat tumbuh lanjut, dan  lebih sering ditemukan pada wanitanulipara atau yang kurang subur.Menurut penelitian,  sekitar 30-40% dari wanita di Amerika memiliki penyakit ini pada usia 40 tahun. Menurut perkiraan frekuensi mioma uteri dalam kehamilan dan persalinan berkisar sekitar 1%; banyak mioma kecil tidak dikenal. Dalam banyak kasus kombinasi mioma dengan kehamilan tidak mempunyai arti apa-apa, Di pihak lain kombinasi itu dapat menyebabkan komplikasi obstetrik yang besar artinya (tergant